KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 9
BAB 2: MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF
(PERTEMUAN KEDUA)
Kamis, 17 September 2020
KELAS 9C dan 9D
KELAS 9C dan 9D
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Project based learning, peserta didik dapat:
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
C. Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
Setelah mempelajari materi tentang struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca, siswa diharapkan dapat menelaah sruktur dan ciri kebahasaan teks pidato persuasif.
MATERI PEMBELAJARAN
Unsur Pidato Persuasif
Untuk mencapai tujuan pidato persuasif, dibutuhkan keutuhan unsur-unsur yang membentuk pidato itu sendiri. Berikut adalah unsur-unsur yang harus diperhatikan agar menciptakan pidato persuasif yang baik. Tentunya, unsur-unsur ini juga dapat dikaji jika kita ingin menyimpulkan dan mengidentifikasi pidato persuasif (reverse engineering).
1. Pembukaan
Misalnya, apakah pidato yang kita buat memiliki pembukaan kuat yang dapat menarik perhatian pendengar? Terdapat lima aspek yang harus diperhatikan dari pembukaan:
Misalnya, apakah pidato yang kita buat memiliki pembukaan kuat yang dapat menarik perhatian pendengar? Terdapat lima aspek yang harus diperhatikan dari pembukaan:
- Merebut perhatian
Merebut perhatian audiensi tetap harus dilakukan agar pesan yang kita sampaikan benar-benar didengar dengan seksama. - Hubungan dengan audiensi
Berarti menggunakan sesuatu (kisah) yang membuat audiensi terkait dan merasakan apa yang dimaksud oleh pembawa pidato (relatable). - Kelayakan
Tunjukkan bahwa kita sebagai pembicara pidato layak berbicara mengenai topik yang dibawakan. Beri tahu pengalaman atau kemampuan yang kita miliki dengan cara yang santun dan data nyata tanpa menjadi sombong. - Tujuan
Jelaskan apa yang kita harapkan setelah pidato selesai dibawakan atau dibacakan. - Peta jalan
Berarti memberitahukan apa sajak pokok pikiran yang akan dibawakan dalam pidato.
2. Isi
Pastikan setiap isi terpilah sebagai pokok pikiran yang selalu disertai alasan logis, meyakinkan dan didukung oleh data yang memadai dan valid. Susun secara logis, gunakan sumber tepercaya, contoh nyata yang membuat audiensi terkait dengan kehidupan sehari-harinya (relatable).
Pastikan setiap isi terpilah sebagai pokok pikiran yang selalu disertai alasan logis, meyakinkan dan didukung oleh data yang memadai dan valid. Susun secara logis, gunakan sumber tepercaya, contoh nyata yang membuat audiensi terkait dengan kehidupan sehari-harinya (relatable).
3. Penutup
Penutup sebaiknya dibuat dengan menarik dan mampu meninggalkan kesan, sehingga isi pidato akan diingat dengan lebih baik oleh audiensi (Kemdikbud, 2017, hlm.38).
Penutup sebaiknya dibuat dengan menarik dan mampu meninggalkan kesan, sehingga isi pidato akan diingat dengan lebih baik oleh audiensi (Kemdikbud, 2017, hlm.38).
Struktur Isi Pidato Persuasif
Karena pidato persuasif termasuk ke dalam teks eksposisi. Maka dari itu, teks ini umumnya dimulai dengan pendahuluan yang memberikan pernyataan posisi yang memberikan pendapat atau sudut pandang pengarang. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing strukturnya.
1. Pernyataan posisi
Merupakan pendapat atau pendirian yang digunakan penulis untuk mengulas suatu persoalan. Misalnya, apa posisi pelaku pidato terhadap suatu persoalan? apakah menjadi korban, ahli, atau hanya seseorang yang peduli terhadap persoalan itu? Untuk membuat pernyataan posisi yang kuat, kita dapat mempertanyakan beberapa poin di bawah ini.
Merupakan pendapat atau pendirian yang digunakan penulis untuk mengulas suatu persoalan. Misalnya, apa posisi pelaku pidato terhadap suatu persoalan? apakah menjadi korban, ahli, atau hanya seseorang yang peduli terhadap persoalan itu? Untuk membuat pernyataan posisi yang kuat, kita dapat mempertanyakan beberapa poin di bawah ini.
- Siapa yang akan diyakinkan?
- Apa yang akan diyakinkan? (mengubah pandangan? sikap? perilaku?)
- Jenis argumen apa yang akan menarik perhatian mereka? (etika akan jauh lebih berpengaruh pada kaum tertentu di masyarakat, sementara untuk kalangan akademik harus lebih logis dan realistis).
- Apakah pernyataan sudah menyatakan posisi dengan jelas?
2. Tahap ArgumenArgumen yang dibuat harus diterangkan secara logis dan dibuktikan dengan alasan, contoh, bukti pakar, dan data atau informasi statistik yang kuat.
3. Penguatan Pernyataan Posisi
Berarti Pada bagian ini, letak argumen ditonjolkan. Simpulan posisi berdasarkan argumen yang telah disajikan memperkuat posisi. Tahapannya mencakup:
Berarti Pada bagian ini, letak argumen ditonjolkan. Simpulan posisi berdasarkan argumen yang telah disajikan memperkuat posisi. Tahapannya mencakup:
- Memperkuat pernyataan posisi dan menekankan pikiran utama dengan penggunaan suara, nada tinggi-rendah, mimik, bahasa tubuh, dan gestur yang sesuai dengan argumen.
- Argumen dikembangkan secara logis dan didukung oleh bukti-bukti, tidak hanya berdasarkan emosi dan intuisi.
- Tabel, gambar, diagram atau foto bukti dari data sumber dapat digunakan untuk menghasilkan pernyataan yang lebih kuat (Kemdikbud, 2017, hlm.45).
Ciri-Ciri Kebahasaan Pidato Persuasif (Teks Eksposisi)
Lagi-lagi, karena teks pidato persuasif adalah bagian dari teks eksposisi, maka ciri kebahasaan juga berdasarkan ciri kebahasaan teks eksposisi. Berikut adalah penjabaran ciri ciri kebahasaan pidato persuasif dalam (Kemdikbud, 2017, hlm.46).
1. Nominalisasi (Pembendaan)
Nominalisasi adalah proses tata bahasa yang mengubah kata benda, kerja, dan sifat menjadi kata benda. Proses ini berfungsi untuk menghubungkan makna antarkalimat. Contohnya: (a) Pemerintah akan memberlakukan Undang-Undang Antikekerasan. (b). Pemberlakuan tersebut melegakan banyak pihak di negeri ini. Kalimat (a) dan (b) saling berhubungan melalui kata memberlakukan-pemberlakuan.
Nominalisasi adalah proses tata bahasa yang mengubah kata benda, kerja, dan sifat menjadi kata benda. Proses ini berfungsi untuk menghubungkan makna antarkalimat. Contohnya: (a) Pemerintah akan memberlakukan Undang-Undang Antikekerasan. (b). Pemberlakuan tersebut melegakan banyak pihak di negeri ini. Kalimat (a) dan (b) saling berhubungan melalui kata memberlakukan-pemberlakuan.
2. Bentuk Pasif dan Kata Ganti Orang
Teks eksposisi umumnya ditulis tidak menggunakan bentuk orang pertama (aku), namun menggambarkan sebagai anggota masyarakat atau yang berwenang dalam suatu tatanan masyarakat (hamba masyarakat). Misalnya: “Ini harus dihentikan” agar terdengar formal dan tidak menjadi pihak yang angkuh dan dapat menghentikannya sendiri.Kata ganti orang juga dihilangkan, agar tidak menyudutkan salah satu orang atau instansi tertentu. Biasanya, kata ganti orang yang digunakan adalah: “dia, mereka, bangsa, warga negara”.
Teks eksposisi umumnya ditulis tidak menggunakan bentuk orang pertama (aku), namun menggambarkan sebagai anggota masyarakat atau yang berwenang dalam suatu tatanan masyarakat (hamba masyarakat). Misalnya: “Ini harus dihentikan” agar terdengar formal dan tidak menjadi pihak yang angkuh dan dapat menghentikannya sendiri.Kata ganti orang juga dihilangkan, agar tidak menyudutkan salah satu orang atau instansi tertentu. Biasanya, kata ganti orang yang digunakan adalah: “dia, mereka, bangsa, warga negara”.
3. Kosa Kata
- Kosakata yang sering digunakan adalah istilah teknis, kemudian sinonim sering digunakan untuk menghindari pengulangan kata yang membuat kalimat terlalu kaku.
- Rantai kata, berarti banyak menggunakan pasangan kata (sinonim dan antonim), serta rumpun kata yang berkaitan satu saa lain seperti tanah, regenarsi, dan sumber daya alam.
- Kata benda abstrak, seperti kegembiraan, takut dan kata teknis seperti spesies dan genus.
kata emotif digunakan untuk memancing perasaan audien seperti: menghancurkan, luar biasa, menyedihkan, dsb. - Kata tugas, sebagai konjungsi seperti: sebagai tambahan, karena, sebab, sebagai hasil dari, di pihak lain, dsb.
- Kata tugas, sebagai pencipta kohesi atau keterpautan bentuk seperti: seperti, sebab, oleh karena itu, maka, dsb.
- Alasan untuk tindakan berupa konjungsi antarkalimat: hal yang mirip, bagaimanapun, alasan pertama.(https://serupa.id/pidato-persuasif-penjelasan-lengkap/)
1. simaklah video pidato pada link berikut! (https://www.youtube.com/watch?reload=9&v=0jO63poT-J4)
2. analisislah struktur dan ciri kebahasaan pidato tersebut!(kata tugas dan lain-lain yang terdapat dalam video tersebut)
3. silakan mengisi daftar hadir dalam kolom komentar!
4. kirimkan foto dokumentasi siswa ketika mengerjakan tugas dan foto 5. hasil tugas k no WA 089505806093
terimakasih bu
BalasHapus-faiz daka w 9C
terimakasih bu
BalasHapusadara elma 9d
Terimakasih Bu
BalasHapus—Alwahid Alfareza S. 9C
Terima kasih bu
BalasHapus—Saskia salsabila 9c
terimakasih bu
BalasHapusAmanda Shafa T 9C
Terimakasih bu
BalasHapusAsyifa nur annisa 9D
Terimakasih Bu
BalasHapus-Nabilla Syahiya 9C
terimakasih bu
BalasHapussalsabilah puspa 9d
Terimakasih Bu atas materinya
BalasHapusAnanda Neyza SYACHPUTRA 9c
Terima kasih bu
BalasHapusDecky Aprilian 9D
Ok bu terimakasih
BalasHapus-Abell Nadila Zahra 9d
Ok Bu, terimakasih
BalasHapus-Alisa Awaliyah 9C
terimakasih bu
BalasHapusRifki Aunur R. 9C
Terimakasih bu
BalasHapusRasya indi r.9c
Terimakasih bu
BalasHapusAurora zahrani f 9c
Terima kasih Bu
BalasHapus-Muhammad Fathi Farhat 9c
Terima kasih Bu
BalasHapusRiffa Yudika P 9D
Terima kasih buk
BalasHapusReyynR Pratama 9D
Terima kasih Bu
BalasHapusRifki Yudika 9D
Terimakasih bu atas materinya
BalasHapus-Dhea Rachma A. 9C
Terimakasih bu
BalasHapusRafi Ahmad b 9c
Terimakasih bu
BalasHapusSiti astiya zulfa 9D
Terima kasih bu
BalasHapusRizky Kurniawan 9d
Terima kasih Bu
BalasHapusM.reza rifansyah 9c
Terimakasih bu
BalasHapusAlyaa Raisya Rahmadhani IX c
Terima kasih atas materinya bu
BalasHapusDewinta Fortuna Augustin 9F
Terimakasih Bu atas materinya
BalasHapusMuhammad Bayu wiratama 9F
Terima kasih Bu atas materinya
BalasHapusMuhammad Rafif fahrawi kelas 9 f