RABU, 5 AGUSTUS 2020

Materi kelas 9

KD 3.2 dan 4.2 (Teks Laporan Hasil Percobaan)

Pertemuan Kedua
Hari/Tanggal   : Rabu, 5 Agustus 2020
KELAS            :9D

3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll).
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek
kebahasaan, dan aspek lisan.

  Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
· 1. mengidentifikasi nomina pada teks laporan
   Percobaan.
   2.mendaftar numeralia pada teks laporan
   
  Materi Pokok
   ·     Nomina   
  ·     Numeralia.
MATERI AJAR

Pengertian Nomina, Ciri, Jenis, Penggunaan dan Contohnya

Nomina dalam ulasan ini dapat merujuk pada suatu hal yang dapat dibendakan. Baik kata benda dalam menyebutkan suatu tempat, makhluk hidup ataupun benda mati.

Pengertian Nomina

Nomina merupakan kata benda yang dalam bahasa Indonesia itu ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Misalnya kata “rumah”, nomina sebab tidak mungkin dikatakan tidak rumah. Nomina juga dapat berfungsi baik sebagai subjek atau objek dari klausa

Ciri Ciri Nomina (Kata benda)

Adapun ciri- ciri nomina diantaranya yaitu:
  • Dapat atau bisa diperluas dengan menambahkan “yang (+) kata sifat”, contohnya ialah seperti “Rumah yang bagus
  • Dibatalkan dengan kata bukan. Contohnya seperti “bukan meja”.
  • Didalam sebuah kalimat itu dapat berkedudukan sebagai Subjek (S) serta Objek (O). Contohnya seperti “Dodi membeli sepatu baru”, dalam kalimat tersebut kata “Dodi” serta “Sepatu” merupakan kata benda.

Macam jenis Nomina (Kata benda)

Berikut penjelasan macam-macam jenis nomina (kata benda).
Berdasarkan Jenisnya

Kata Benda Konkret

Kata benda konkret adalah kata benda yang menggambarkan suatu objek yang dapat atau bisa ditangkap (dikenali) oleh panca indera. Kata benda konkret tersebut dapat berupa makhluk hidup, benda mati, tempat atau juga lainnya.
Contoh dari kata benda konkret antara lain : Manusia, Binatang, Rumah, Buku, Kertas atau lain sebagainya.

Kata Benda Abstrak

Kata benda abstrak ini merupakan kata benda yang tidak dapat/bisa ditangkap atau juga dikenali oleh panca indera manusia. Kata benda abstrak ini dapat berupa keadaan, nama sifat, ukuran, dll.
Contoh dari kata benda abstrak antara lain ialah : Keyakinan, Udara, Ilmu, Kebaikan, Ide, Kejujuran, Amanah atau lain sebagainya.

Contoh Nomina dan Penggunaannya

Seperti yang sudah diuraikan diatas, kata benda ini digunakan ialah sebagai Subjek (S) serta Objek (O) didalam sebuah kalimat.
Berikut ini merupakan contoh penggunaan kata benda dalam sebuah kalimat:
  • Budi membeli sayur.
  • Ani menjaga toko.
  • Hotel itu sangat bagus.
  • Kami akan pergi ke sebuah perumahan.
  • Pulpen itu milik David.
  • Pedagang itu sangat ramah.
  • Saya pergi ke pasar tadi pagi.
  • Kami sedang mencari buku yang hilang.
  • Anak itu sangat lucu.
  • Mobil dapat melaju lebih cepat daripada sepeda.
Catatan : Kata yang ditebalkan merupakan kata benda

Numeralia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, numeralia berarti kata atau frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas.[1]
Kata bilangan dapat dibagi menjadi dua jenis: kata bilangan tentu (takrif), misalnya satusetengahketujuh; dan kata bilangan tak tentu (tak takrif), misalnya beberapaseluruhbanyak, sebagian, segenap, dan berbagai.
Kata bilangan takrif ialah kata bilangan yang digunakan untuk menyatakan jumlah. Kata bilangan takrif terbagi menjadi dua macam, yaitu:
  • kata bilangan utama (kardinal)
  • kata bilangan tingkat (ordinal); kata bilangan yang melambangkan urutan, contohnya pertama, kedua, ketiga, dst[2][3]
Sementara itu, kata bilangan utama sendiri terbagi menjadi tiga macam:
  1. Kata Bilangan Penuh; kata bilangan utama yang menyatakan jumlah tertentu dan dapat berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain, contohnya satu, dua, tiga, dst.
  2. Kata Bilangan Pecahan; kata bilangan yang terdiri atas pembilang dan penyebut, contohnya 1/2 = satu per dua (setengah), 1/4 = satu per empat (seperempat)
  3. Kata Bilangan Gugus; kata bilangan yang digunakan untuk menyebutkan kelompok jumlah satuan, contohnya 1 gross = 144 buah, 1 milenium = 1000 tahun[4][5]


Contoh Frasa Numeralia
Untuk lebih jelasnya pembagian frasa numeralia dalam 2 kategori tersebut, maka di bawah ini diberikan beberapa contoh dari frasa numeralia modifikatif dan frasa numeralia koordinatif.
1. Frasa numeralia modifikatif
  • Ibu membeli seikat sayur bayam.
  • Pak Salim membeli satu kilogram daging sapi.
  • Adik memakan dua buah apel.
2. Frasa numeralia koordinatif

  • Hanya Lima atau enam orang saja yang hadir pada rapat hari itu.
  • Sekitar enam atau tujuh ekor kambing akan disembelih pada Idul Adha kali ini.
  • Sepertinya Febri sudah memakan dua atau tiga buah apel.




Tugas!

1. Silakan baca materi di atas!
2. Silakan sampaikan pertanyaan apabila ada materi yang belum dimengerti!
3. Dokumentasikan kegiatan kalian!

POSTEST
1. Apakah yang kalian ketahui tentang teks laporan hasil percobaan!
2. Jelaskan ciri-ciri teks laporan hasil percobaan!
3. Jelaskan struktur teks laporan hasil observasi!
4. Buka video link berikut!(https://www.youtube.com/watch?v=bUj6JX-M-Ao)
5. Simpulkanlah isi teks laporan hasil percobaan tersebut! 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

4.2 Menyajikan tujuan, alat/bahan, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan. 4.2.1 Menyajikan model teks laporan percobaan

4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar, dan/atau dibaca.

3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar, dan/atau dibaca