JUMAT, 7 AGUSTUS 2020

Materi kelas 9

KD 3.2 dan 4.2 (Teks Laporan Hasil Percobaan)

Pertemuan Ketiga
Hari/Tanggal   : JUMAT,  7 Agustus 2020
KELAS            :9F

3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll).
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek
kebahasaan, dan aspek lisan.

  Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
· 1. menunjukkan kata bersinonim dan berantonim pada teks laporan percobaan.
  
   2.mengidentifikasi kata tugas pada teks laporan
percobaan.   
  Materi Pokok
   ·     Sinonim dan Antonim   
  ·     Kata Tugas
MATERI AJAR

Sinonim, biasanya disebut persamaan kata, merupakan  bentuk kata yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk kata lain. Sedangkan antonim, biasanya disebut lawan kata, merupakan bentuk kata yang maknanya berlawanan dengan makna kata tersebut. Sinonim dan antonim bahasa Indonesia terkumpul dalam Tesaurus. Tesaurus merupakan buku referensi berupa daftar kata dengan sinonim dan antonimnya, buku tersebut berisi referensi berupa informasi tentang berbagai perangkat konsep atau istilah dalam berbagai bidang kehidupan atau pengetahuan.
Contoh Kalimat Sinonim dan Antonim
1. Bohong = Dusta
Bohong : Semua yang dikatakannya kepadamu adalah bohong
Dusta : Jangan pernah ada dusta diantara kita

2. Perspektif = Sudut Pandang
Perspektif : Menurut perspektif hukum semua yang dilakukannya telah melanggar hukum
Sudut Pandang : Berdasarkan sudut pandang pelatih, pemain itu mempunyai potensi yang sangat besar.

3. Realita = Kenyataan
Realita : Realitanya Indonesia masih saja mengimpor beras dari negara tetangga
Kenyataan : Mereka tampak sangat kecewa, melihat kenyataan bahwa indonesia gagal lolos ke piala dunia

4. Meninggal = Mati
Meninggal : Dia tampak sangat sedih melihat ayahnya meninggal dunia
Mati : Ingatlah semua manusia pasti akan mati

5. Paras = Wajah
Paras : Sungguh memikat paras wanita itu, sehingga membuat lelaki kagum melihatnya
Wajah : Dilihat dari wajahnya, sepertinya ia keturunan arab

6. Asa = Harapan
Asa : Indonesia membuka asa untuk tampil di final piala thomas
Harapan : Pendukung Indonesia mempunyai harapan besar, agar indonesia bisa menjuarai piala thomas

7. Niscaya = Pasti
Niscaya = Jika kita bersungguh - sungguh menggapai impian kita, niscaya impian itu akan tergapai
Pasti : Dengan giat belajar dan diiringi doa, pasti kesuksesan akan mudah diraih

8. Primer = Utama
Primer : Leicester City memastikan gelar liga primer inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah klub
Utama : Yang lebih utama dari gelar juara adalah proses untuk meraih gelar juara itu

9. Target = Sasaran
Target : Pemerintah provinsi jakarta, mempunyai target normalisasi kali ciliwung selesai di tahun 2017
Sasaran : Sasaran pemerintah dalam pembangunan nasional adalah daerah - daerah perbatasan

10. Memiliki = Mempunyai
Memiliki : Ayah memiliki mobil yang diimpor langsung dari jerman
Mempunyai : Ibuku mempunyai harapan agar anak - anaknya sukses di masa depan

11. Kuno = Antik
Kuno : Di pinggir kota itu, terdapat sebuah bangunan kuno yang masih berdiri kokoh hingga sekarang
Antik : Di dalam bangunan tua itu, terdapat barang - barang antik peninggalan penjajah

12. Matahari = Mentari
Mentari : Mentari pagi sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita
Matahari = Dia tetap berlari di bawah teriknya matahari siang itu

13. Beragam = Majemuk
Beragam : Indonesia patut bangga dengan kekayaan alamnya yang begitu beragam
Majemuk : Masyarakat indonesia yang majemuk, harus menghargai satu sama lain

14. Umum = Awam
Umum : Pada umumnya sebuah kesuksesan diraih dengan kerja keras
Awam : Sosialisasi sangat diperlukan agar masyarakat awam paham dengan program yang dicanangkan pemerintah

15. Anggapan = Asumsi
Anggapan : Dia menepis anggapan bahwa dirinya terlibat dalam kasus korupsi itu
Asumsi : Jangan sampai ada asumsi rakyat, yang akan menimbulkan gejolak sosial

16. Refleksi = Cerminan
Refleksi : Hukum merupakan refleksi dari masyarakat, sehingga hukum bisa dipertahankan dan dikembangkan dalam masyarakat
Cerminan : Cerminan dari orang jujur adalah perkataannya sesuai dengan kenyataan

17. Takaran = Dosis
Takaran : Seharusnya makanan itu bisa jadi, jika ia membuatnya sesuai takaran
Dosis : Minumlah obat itu secara teratur dan jangan melebihi dosis yang diberikan oleh dokter

18. Dispensasi = Pengecualian 
Dispensasi : Anda akan mendapat dispensasi jika mendapat izin dari atasan
Pengecualian : Semaunya harus siap berdiri di depan lapangan tanpa pengecualian

19. Panduan = Pedoman 
Panduan : Kita bisa melakukannya jika sesuai dengan panduan yang diberikan
Pedoman : Jadikanlah al-qur'an sebagai pedoman kehidupan

20. Perkenalan = Ta'aruf
Perkenalan : Aku semakin akrab dengannya semenjak perkenalan itu
Ta'aruf : Sebaiknya sebelum kau menikah, kau perlu taaruf dengannya

21. Senang = Bahagia
Senang : Dirinya sangat senang ketika diberi hadiah mobil baru oleh ayahnya
Bahagia : Bahagia rasanya bisa bertemu kembali dengan teman lama 

22. Sukar = Sulit
Sukar : Sukar rasanya melihat keadaan sepak bola indonesia saat ini untuk lolos ke piala dunia
Sulit : Sedih rasanya ketika melihat orang lain dalam keadaan sulit untuk bersekolah

23. Pintar = Pandai
Pintar : Pemerintah membuat terobosan baru dengan membuat kartu indonesia pintar
Pandai : Rupanya tak sepandai otaknya

24. Semboyan = Slogan
Semboyan : Indonesia memiliki semboyan bhineka tunggal ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu
Slogan : Perusahaan itu memiliki slogan kepuasan konsumen adalah nomor satu

25. Ulet = Giat
Ulet : Dia sangat ulet dalam melakukan pekerjaannya
Giat : Prestasinya sangat mentereng itu berkat ia disiplin dan giat dalam berlatih

26. Orisinil = Asli
Orisinil : Motor antik itu masih menggunakan mesin orisinil buatan pabrik
Asli : Pemerintah sedang giat - giatnya mengajak masyarakat membeli produk asli indonesia

27. Sandang = Pakaian
Sandang : Korban banjir sangat kekurangan kebutuhan sandang
Pakaian : Ibu membelikan pakaian untuk ayah di hari ulang tahun pernikahan mereka

28. Sampai = Tiba
Sampai : Sampai sejauh ini, mereka belum memperlihatkan kemajuan dalam prestasi
Tiba : Sudah tiba saatnya sepak bola indonesia bangkit dari keterpurukkan

29. Laris = Laku
Laris : Mendekati bulan puasa, bahan sembako laris terjual
Laku : Barang antik itu lebih laku di luar negeri

30. Embargo = Larangan 
Embargo : Masyarakat diharapkan tidak berada di dekat perbatasan karena ada embargo dari pemerintah pusat
Larangan : Sampah di sungai semakin banyak karena masyarakat tidak mematuhi larangan membuang sampah langsung ke sungai

Contoh Antonim Beserta Kalimatnya


Untuk melengkapi 30 Contoh Sinonim dan Antonim Beserta Kalimatnya, berikut saya berikan 30 contoh antonim dan tentunya lengkap dengan contoh kalimatnya. ( Baca Juga : Pengertian Paragraf, Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf ).


1.  Panjang >< Pendek
Panjang : Selama ini banyak orang yang bermasalah dengan panjangnya jam kerja
Pendek : Walau badannya pendek, tetapi tak menghalanginya dalam beraktifitas di masyarakat

2. Besar >< Kecil
Besar : Begitu luas dan besar negara indonesia kita ini
Kecil : Kecil bukan berarti lemah terhadap lawan

3. Benar >< Salah
Benar : Jangan merasa dirimulah yang paling benar
Salah : Kau salah menilaiku jelek di depan matamu

4. Tinggi >< Rendah
Tinggi : Tak ku sangka Tingginya bisa melebihi tinggi badanku saat ini
Rendah : Pesawat itu terbang sangat rendah saat ingin mendarat

5. Pro >< Kontra
Pro : Selama ini mereka hanya pro terhadap satu golongan
Kontra : Banyak tokoh masyarakat yang kontra dengan program pemerintah

6. Banyak >< Sedikit
Banyak : Banyak dari masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum
Sedikit : Peminat angkutan umum saat ini sangat sedikit

7. Mati >< Hidup
Mati : Warga protes karena barang elektronik mereka rusak akibat sering mati lampu
Hidup : Hidup di dunia hanyalah sementara, untuk itu jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain

8. Laki- Laki >< Perempuan
Laki - Laki : Asrama ini khusus untuk siswa laki - laki
Perempuan : Perempuan merupakan perhiasan dunia

9. Bersih >< Kotor
Bersih : Buanglah sampah pada tempatnya agar lingkungan menjadi bersih
Kotor : Air sungai menjadi kotor karena timbunan sampah di sungai

10. Terang >< Gelap 
Terang : Malam ini sepertinya akan terang bulan
Gelap : Rumahnya begitu gelap gulita tanpa cahaya sedikit pun

11. Kuat >< Lemah
Kuat : Rumah itu berdiri kokoh karena terbuat dari material kayu yang kuat
Lemah : Tubuhnya begitu lemah karena kekurangan asupan nutrisi

12. Rajin >< Malas
Rajin : Dia pintar karena rajin belajar
Malas : Dia sangat malas belajar sehingga nilainya jelek semua

13. Keras >< Lembut
Keras : Wataknya sangat keras, sehingga sulit di nasihati
Lembut : Sikapnya begitu lembut kepada siapapun itu

14. Sehat >< Sakit
Sehat : Walaupun tua dia tetap terlihat sehat baik secara fisik maupun rohani
Sakit : Anak itu takut disuntik karena rasanya sakit

15. Berani >< Takut
Berani : Sikapnya terlalu berani kepada orang tuanya
Takut : Manusia pada umumnya takut akan mati

16. Jujur >< Bohong
Jujur : Jujur lebih baik dari pada berbohong
Bohong : Jangan pernah berkata bohong kepada orang tua

17. Subur >< Tandus
Subur : Tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian
Tandus : Tanah tandus sangat cocok untuk di buat bangunan

18. Gemuk >< Kurus
Gemuk : Dia gemuk karena kerjanya hanya makan dan tidur
Kurus : Kesulitan ekonomi membuat badannya menjadi kurus kering

19. Asli >< Palsu
Asli : Walau terlihat asli, tetapi sebenarnya itu adalah barang tiruan
Palsu : Saat ini banyak sekali barang palsu yang beredar di pasaran

20. Kontan >< Utang
Kontan : Ayah membeli mobil itu secara kontan
Utang : Utangku di toko sudah banyak, sehingga aku perlu pinjaman uang darimu

21. Cepat >< Lambat
Cepat : Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sehingga kita harus berpisah
Lambat : Pertumbuhan ekonomi akhir - akhir ini sangat lambat

22. Aktif >< Pasif
Aktif : Dia dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi
Pasif : Walaupun pasif di kelas, dia sangat aktif di rumah

23. Simpati >< Antipati
Simpati : Kami semua sangat simpati dengannya karena jasa yang ia berikan kepada kami
Antipati : Sikapnya begitu antipati kepada siapapun sehingga dijauhi oleh temannya

24. Sama >< Beda
Sama : Mereka kembar tapi tak sama
Beda : Jangan menjauh dariku karena kita beda

25. Sempit >< Longgar
Sempit : Celana ini terlalu sempit untuk dipakai besok
Longgar : Gunakanlah waktu longgar dengan kegiatan yang positif

26. Elastis >< Kaku
Elastis : Pakaian renang ini sangat elastis saat digunakan
Kaku : Badannya sangat kaku ketika diberi obat bius

27. Tradisional >< Moderen
Tradisional : Untuk memperingati hari kebangkitan nasional, para siswa menggunakan pakaian tradisional
Moderen : Proses pembuatannya sangat cepat karena menggunakan teknologi moderen

28. Mahal >< Murah 
Mahal : Harga Mobil itu sangat mahal di pasaran
Murah : Motor bekas itu di jual sangat murah

29. Stabil >< Labil
Stabil : Harga bawang merah di pasaran masih sangat stabil
Labil : Perilaku remaja masih sangat labil, untuk itu perlu pengawasan khusus oleh orang tua

30. Nyata >< Maya
Nyata : Perannya begitu nyata di masyarakat sekitar
Maya : Banyak sekali hal - hal negatif yang ada di dunia maya

Kata Tugas

Kata tugas adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal “maknanya berubah sesuai konteksnya” dan tidak memiliki makna leksikal “makna tetap” artinya makna dari kata tugas akan menjadi jelas ketika dia dihubungkan dengan kata lain dalam sebuah kalimat, sebagian besar kata tugas bentuknya tetap dan hanya sedikit yang dapat mengalami perubahan bentuk


Ciri-Ciri Kata Tugas

Adapun ciri-ciri kata tugas yang diantaranya yaitu:
  1. Punya makna gramatikal tapi tidak memiliki makna leksikal.
  2. Biasanya bentuknya tidak berubah.
  3. Artinya akan jelas ketika didampingi oleh kata lain dalam kalimat.

Jenis-Jenis Kata Tugas

Adapun klasifikasi macam-macam jenis kata tugas yang diantaranya yaitu:

1. Kata Depan “Preposisi”

Sebutan lain untuk kata depan ialah preposisi, dalam bahasa latin preposisi berasal dari kata yaitu “prae” dan “ponere”. Prae berarti sebelum sedangkan ponere berarti menempatkan atau tempat. Berarti kata depan merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat yang diikuti nominal atau pronominal, kata depan ialah kata yang menghubungkan kata benda dengan bagian kalimat. Kata depan umumnya digunakan untuk mengantar sebuah objek penyerta kalimat dan tidak boleh mengantarkan subjek kalimat.

Umumnya kata depan yang dikenal ialah di ke dan dari, kata depan di ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali dalam gabungan kata yang sudah dianggap satu kata seperti kepada  dan dari pada. Beberapa kata depan lainnya ialah dalam antara atas, kepada, akan, terhadap, oleh, dengan, sampai, untuk, dll.

Contoh penggunaannya dalam kalimat yaitu:
  1. Tinggallah bersama saya disini.
  2. Dimana kakakmu?
  3. Ayah sedang dalam perjalanan ke luar kota.

Jika ditinjau dari segi bentuknya, pereposisi dapat menomorfemis atau polimorfemis.

  1. Preposisi monomorfermis
Preposisi monomorfemis adalah preposisi yang terdiri hanya atas satu morfem dan karena itu tidak dapat diperkecil lagi bentuknya. Berikut adalah preposisi dalam bahasa Indonesia beserta beberapa fungsinya.
      Bagi
      Untuk
      Buat              menandai hubungan perutukan
      Guna
      Dari        :  menandai hubungan asal,arah dari suatu tempat,atau mlik
      Dengan   :  menandai hubungan kesetaraan atau car
      Di            : menandai hubungan tempat berada
      Karena    menandai hubungan sebab
      Sebab menandai hubungan sebab
      Ke            : menandai hubungan arah menuju suatu tempat
      Oleh    menandai hubungan pelaku atau yang dianggap pelaku

  1. Preposisi plimorfemis
Preposisi polimorfemis terdiri atas dua macam : (1) yang dibentuk dengan memakai afiks dan (2) yang dibentuk dengan menggabungkan dua kata atau lebih. Contoh untuk (1) adalah selama dan bagaikan, sedangkan untuk (2) adalah selain dari dan  sampai dengan/ke.

  1. Prepposisi polimorfemis dengan afiks
Posisi polimorfemis yang berafiks dibentuk dengan menempelkan afiks pada dasar. Dasar itu dapat merupakan morfem bebas(sama, serta) atau morfem terikat (jelang, kitar).

Contoh :
Bersama        menandai hubungan kesetaraan
Beserta           menandai hubungan kesetaraan
Menuju           menandai hubungan tujuan ke suatuu tempat
Menurut         menandai hubungan sumber
Sekeliling       menandai hubungan ruang lungkup geografis
Sekitar            menandai hubungan ruang lingkup geografis atau waktu
Selama           menandai hubungan kurun waktu
Sepanjang      menandai hubungan kurun waktu bentangan lokasi
Mengenaio     : menandai hubungan sasaran atau objektif
Terhadap       : menandai hubungan arah
Bagaikan         menandai hubungan pemiripan

2. Kata Penghubung “Konjungsi”

Kata penghubung “konjungsi” atau yang juga sering disebut dengan kata sambung ialah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dengan kata lainnya “dalam sebuah kalimat” atau satu kalimat dengan kalimat lainnya “dalam sebuah paragraf”. Terdapat banyak jenis kata penghubung dan penggunaannya harus disesuaikan dengan struktur dan maksud yang ingin disampaikan. Secara Umum kata penghubung terbagi dua yaitu:

  • Kata Penghubung Koordinatif
Kata penghubung koordinatif ialah kata penghubung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat, dimana kata atau kalimat yang dihubungkannya memiliki kedudukan setara/sederajat, contohnya: dan, serta, atau dll.

  1. Ibu sedang masak dan ayah sedang tidur.
  2. Ia membeli buku, pulpen, pensil serta penggaris.
  3. Saya biasanya pergi dengan sepeda atau angkutan umum.

  • Kata Penghubung Subordunatif
Kata penghubung subordinatif ialah kata penghubung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat, dimana kata atau kalimat yang dihubungkannya memiliki kedudukan yang tidak setara/tidak sederajat. Contohnya ketika, sejak, yang, agar, supaya, dll. Contoh penggunaannya:
  1. Saja terjatuh ketika dalam perjalanan.
  2. Ibu selalu memilih sayur yang masih segar.
  3. Kamu harus rajin belajar agar sukses.

  • Konjungsi Korelatif
Adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, fraa atau klausa ; dan kedua unsur itu memiliki status sintakis yang sama. Konjungsi korelatif terdirir atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
     Baik ……maupun….(maupun)..
     Tidak hanya….,tetapi (..)juga…
     Demikian (rupa)….sehingga…
     Apa(kah)…atau…
     Entah…entah…
     Jangankan….pun…

Perhatikan contoh berikut ini.
  1. Baik Pak Anwar maupun istrinya tidak suka merokok
  2. Tidak hanya kita harus setuju, tetapi kita juga harus patuh.

  • Konjungsi Antarkalimat
Berbeda dengan konjungsi di atas, konjungsi antarkalimat menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain. Karena itu, konjungsi macam itu selalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Berikut contoh penggunaan konjungsi antarkalimat.
  • Biarpun demikian/ begitu sekalipun demikian/ begitu sesungguhpun demikian / begitu walaupun demikian.
  • Meskipun demikian / begitupun kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya.
  • Tambahan pula, lagi pula, selain itu.
  • Sesungguhnya, bahwasannya.
  • Malah(an), bahkan.
  • Kecuali itu.
  • Dengan demikian.
  • Oleh karena itu, moleh sebab itu.
  • Sebelum itu.

Cotoh dalam kalimat:
  • Kami tidak sependapat dengan dia. Kami tidak menghalanginya.
Kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami tidak menghalanginya.
  • Mereka berbelanja ke Gelodok. Mereka ke saudaranya ke Ancol.
Mereka belanja ke Geldok. Sesudah itu, mereka pergi ke saudaranya di Ancol.

  • Konjungsi Antarparagraf
Jika konjungsi antarkalimat menghubungkan dua kalimat dan mellalui suatu kalimat baru, konjungsi antarparagraf pada umunya memulai pada sautu paragraph. Hubungannya dengan paragraph sebelumnya berdasarkan makna yang terkandung pada paragraph sebelum itu. Konjungsi pada kelompok (1) berikut ini masih sering dipaikai, sedangkan yang ada pada kelompok (2) umumnya terdapat pada naskah sastra yang lama.
  • Adapun, akan hal, mengenai, dalam pada itu.
  • Alkisah, arkian, sebermula, syahdan.

Contoh pada kalimat:
  1. Adapun terbongkarnya rahasia bahwa di bawah pohon itu tersimpan harta karun, bermula dari cerita Pak Kisah yang pernah menjadi pembantu raja dan turut menanam harta tersebut beberapa puluh tahun yang lalu.
  2. Akan hal lamarannya menjadi salah seorang guru di Sekolah Dasar Impres Raya ini telah kami bicarakan pada rapat guru minggu lalu.
  3. Syahdan maka pada suatu hari datanglah seorang laki-laki tua yang bungkuk dan sangat mengerikan ke istana raja dan mengemukakan niat untuk melamar putri dari raja tersebut.
  4. Sebermula pada zaman dahulu itu datanglah malapetaka yang dahsyat memusnahkan penduduk daerah ini denga air yang bah ganas, dan setelah itu orang menamai daerah itu “kelenglengen” yang bermakna “tenggelam” atau “terbenam”.

3. Kata Seru “Interjeksi”

Kata seru ialah jenis kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk mengungkapkan isi perasaan penulis atau pembicara. Kata seru digunakan untuk menegaskan perasaan tersebut. Perasaan yang dimaksud dapat berupa perasaan marah, sedih, gembira, sakit, kagum, terkejut, dll. Nah dalam penggunaannya kata seru memiliki intonasi yang khas agar dapat menggambarkan perasaan tersebut dengan baik. Contoh kata seru dan penggunaannya yaitu:
  • Aduh, indah sekali pemandangannya “kekaguman”.
  • Gila, dia bisa melakukan gerakan itu saat di udara “kekagetan”.
  • Ayo kita kesana! “Ajakan”.
  • Berengsek kamu, pergi dari sini sekarang! “kemarahan”.
  • Mudah-mudahan hari ini tidak hujan “harapan”
  • Dll.

4. Kata Sandang “Artikula”

Kata sandang atau artikula ialah kata yang tidak mempunyai makna yang digunakan untuk menjelaskan kata benda “nomina” atau kata tertentu, kata sandang dapat digunakan untuk mendampingi kata benda dasar ataupun kata benda turunan atau kata tertentu lainnya. Biasanya kata sandang terletak sebelum kata benda yang dijelaskannya. Contoh kata sandang ialah yang sang, kaum, para, si, dll. Contoh penggunaannya yaitu:
  • Yang Maha Pemaaf pasti akan menerima taubatmu “Yang” sering digunakan untuk menggantikan nama Tuhan”.
  • Sang wartawan tidak takut dengan pemerintah “Sang” sering digunakan untuk penunjuk tunggal.
  • Kaum komunis sangat benci dengan agama “Kaum” digunakan untuk penunjuk jamak.
  • Para mahasiswa dituntun untuk aktif dalam segala kegiatan “Para” digunakan untuk penunjuk jamak terhadap kelompok dengan kesamaan tertentu.

5. Partikel Penegas

Partikel penegas ialah kelas kata dalam bahasa Indonesia yang tidak bisa berdiri sendiri dan harus dikaitkan dengan kata lain dalam penggunaannya, beberapa contoh partikel penegas ialah -kah, -lah, -pun, dll. Contoh penggunaannya yaitu:
  • Apakah kamu sedang sakit ? (-kah sering digunakan dalam kalimat tanya.
  • Menjauhlah, saya sedang tidak ingin diganggu! (-lah sering digunakan dalam kalimat perintah atau kalimat deklarasi.
  • Mereka pun bisa melakukannya (-pun digunakan untuk menegaskan suatu hal
  • (https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-kata-tugas/.)
Tugas!


1. Silakan baca materi di atas!

2. Silakan sampaikan pertanyaan apabila ada materi yang belum dimengerti!
3. Dokumentasikan kegiatan kalian!
4. Kirim melalui WA foto kalian ketika sedang mempelajari materi dari blog!

Terimakasih!
SELAMAT BELAJAR.....



Komentar

  1. Terimakasih atas materinya Bu
    Debby Caroline 9f

    BalasHapus
  2. terimakasih bu atas materinya
    Sadewa putra 9F

    BalasHapus
  3. Terimakasih bu
    Luthfia salsabila sungkar 9F

    BalasHapus
  4. Terimakasih Bu
    Muhammad Bayu wiratama 9f

    BalasHapus
  5. Terimakasih Bu
    Lyra fariska 9f

    BalasHapus
  6. terimakasih bu
    Muhammad Rahmad Dani 9F

    BalasHapus
  7. Terima kasih Bu
    Muhammad Rafif fahrawi 9f

    BalasHapus
  8. terimakasih Bu
    bunga nur Aprilia 9f

    BalasHapus
  9. Terima kasih atas materinya bu
    Dewinta Fortuna Augustin 9F

    BalasHapus
  10. Terima kasih bu atas materinya
    -azzuri ramadhan 9f

    BalasHapus
  11. Terimakasih Bu atas materinya

    M kelvin maulana 9F

    BalasHapus
  12. Terimakasih Bu atas materinya
    -FerdiYawan Saputra 9F

    BalasHapus
  13. terimakasih bu atas materinya
    rizaldo 9f

    BalasHapus
  14. Terimakasih bu
    Dagista bilbina 9f

    BalasHapus
  15. Terimakasih bu atas materinya
    -hagista pratiwi 9F

    BalasHapus
  16. Terimakasih bu atas materinya
    Gama thorfa riyadi 9f

    BalasHapus
  17. Terimakasih bu
    Kamila Rahma Dyanti 9f

    BalasHapus
  18. Terima kasih bu
    -gilang satrio 9f

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

4.2 Menyajikan tujuan, alat/bahan, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan. 4.2.1 Menyajikan model teks laporan percobaan

4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar, dan/atau dibaca.

3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar, dan/atau dibaca